masjid al irsyad kota baru Parahyangan
Kalau pada umumnya masjid memiliki kubah sebagai salah satu ciri
khasnya, maka tidak demikian dengan Masjid Al-Irsyad yang terletak di
Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat. Begitu melihat, pasti
anda akan dibuat takjub dan terkesan, dengan desain berbeda yang
diterapkan Masjid Al Irsyad.
Maka tak salah bila masjid ini menyabet penghargaan The Best 5 World Building of The Year 2011 untuk kategori Bangunan Religi, Archdaily & Green Leadership Award tahun 2011 dari BCI Asia.
Apa sih yang membuat Masjid Al-Irsyad begitu mengagumkan?
Masjid ini menempati tanah lebih dari 1.000 m2, dirancang oleh PT.
Urbane Indonesia yang didirikan Ridwan Kamil, Reza Nurtjahja, Achmad D.
Tardiyana, dan Irvan P. Darwis.
Diilhami dari bentuk Ka’bah yang sederhana, Masjid Al-Irsyad
dirancang khusus oleh Ridwan Kamil, yang kini menjadi Walikota Bandung.
Menghabiskan anggaran sebesar Rp 6,9 Milyar, masjid dibangun pada 12
November 2009 dan selesai pada 9 Agustus 2010, bertepatan dengan 17
Ramadhan.
Masjid ini tidak ada kubah yang dimaksudkan untuk menghilangkan stereotip bahwa masjid itu harus berkubah.
Selain bentuknya seperti kubus yang menyerupai Ka’bah, masjid juga
punya keunikan lain seperti tidak adanya jendela, mimbar dan tempat imam
shalat diatas kolam ikan, dan terdapat bola besar yang bertuliskan
lafadz Allah.
Lubang-lubang yang ada di tembok masjid sengaja dibuat agar ada udara
yang keluar masuk sehingga tidak terasa pengap. Ini diibaratkan sebagai
ventilasi udara.
Namun, lubang ventilasi udara tersebut bukan sekedar lubang, tapi
memang didesain membentuk sebuah kalimat tauhid. Sehingga bila malam
hari, ketika lampu dinyalakan, akan nampak tulisan latin dari kalimat
tauhid tersebut.
Kemudian pada langit-langit masjid ada 99 balok yang menggantung
dimana bertuliskan Asmaul Husna. Isi dari balok-balok tersebut merupakan
lampu. Sehingga bila lampu dinyalakan akan tampak 99 asmaul husna dari
langit-langit masjid.
Masjid Al Irsyad yang bisa bisa menampung kurang lebih 1.500 jamaah,
pada bagian depan masjid (arah kiblat) dibiarkan terbuka dengan
pemandangan langsung tertuju pada gunung Parahyangan.
Keberadaan masjid ini kian waktu semakin terdengar di telinga
masyarakat. Para jamaah yang datang bukan hanya dari penduduk sekitar
tapi beberapa turis mancanegara seperi Australia, Singapore dan negara
lainnya.
Masjid yang tanpa kubah ini mengingatkan saya pada Masjid Salman ITB,
Masjid Istiqamah di Jalan Taman Citarum, Masjid Unisba di Jalan
Tamansari, dan beberapa masjid lain di Bandung. Mungkin arsiteknya sama
kali yaitu Pak Ahmad Nukman (CMIIW). (Ralat: Arsitek sebenarnya Ridwan
Kamil, seorang dosen ITB)
Papan nama Masjid Al-Irsyad:
Menara masjid yang tampak dari kejauhan sebagai pertanda itu sebuah masjid:
Ruangan di dalam masjid sangat lapang. Interiornya sangat bagus.
Masjid ini tidak perlu lagi AC sebab dindingnya mempunyai banyak lubang
udara sehingga udara bebas keluar masuk. Siang hari juga tidak perlu
lampu sebab sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah lubang.
Lubang-lubang angin itu jika diperhatikan dengan seksama membentuk
tulisan kaligrafi kalimat syahadat.
Yang menarik adalah mihrabnya (tempat di bagian depan, tempat imam
memimpin shalat). Di depan mihrab tidak ada dinding, namun pemandangan
lepas ke luar sehingga cahaya matahari bisa masuk. Rasanya seperti
shalat di alam terbuka saja. Kalau sore hari menjelang sunset tentu
menjadi pemandangan yang bersahaja. Terasa sangat berkesan bila
melakukan shalat maghrib di sana dengan diterangi cahaya matahari senja
yang berwarna jingga masuk dari lorong di depan mihrab. Benar-benar
desain masjid ini bersahabat dengan alam.
Di depan barisan shaf pertama terdapat sebuah kolam air dengan ikan
yang berenang ke sana-sini. pemandangan di depan mihrab jika
dilihat dari jauh membentuk lorong cahaya. Lorong cahaya ini seolah-olah
menggambarkan perjalanan kita menuju suatu titik, yaitu Allah SWT.
sumber : aktualpost dan rinaldimunir.wordpress.com
masjid al irsyad kota baru Parahyangan
Reviewed by Master viral
on
7:36 PM
Rating:




